Thursday, July 19, 2007

Kenangan Lucu Bersama Teman-Teman

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hari ini saya memutuskan posting tentang salah satu kisah lucu, unik dan aneh yang saya alami bersama teman-teman saya sewaktu SMP. Salam buat semua alumni ESPERO tahun 2006/2007 ya! Salam juga buat semua Bapak dan Ibu Gurunya. Semoga kita bisa bertemu di lain waktu! ^_^

Saya dan teman-teman saya di SMP punya sebuah perkumpulan anak-anak rada gokil dan super duper aneh! Namanya Crazyfamily. Nah, kejadian yang akan saya ceritakan ini berkaitan dengan mereka.

Waktu itu, saya dan teman-teman (sebut saja Craz) sedang mengisi waktu di sela-sela menunggu pengumuman hasil UN. Nah, kami memutuskan untuk pergi ke pameran di Museum Mandala Bakti (cieee...ke museum nih! *sok jadi anak rajin*). Kami berenam (anggotanya banyak : 10 orang. Tapi ada yang nggak bisa ikut) berangkat sekitar jam 9. Coba bayangin anak sekolah masih pake seragam jam 9 pagi dah keluyuran. Padahal anak-anak lain masih sekolah. Awalnya sih kami ragu. Tapi teman saya bilang begini, "Kan nggak apa-apa. Lagipula kita pergi ke museum. Kan dikirain anak rajin. Hehehe..." Ya, sudah. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi.

Sampai di sana, ternyata masih sepi. Mungkin baru saja dibuka. Otomatis kami bingung. Mau kemana nih??? Mau masuk ke dalam museum, takutnya harus bayar (maklum tampang-tampang gratisan). Mau keliling pameran, stannya kebanyakan masih sepi. Akhirnya kami memutuskan untuk mengisi TTS Jumbo yang terpampang di depan museum milik stan Suara Merdeka. Kami dengan PDnya melihat-lihat kotak-kotak TTS yang masih kosong. Lalu, dengan sigap mencari soal-soalnya. Tertulis dengan jelas di bawah soal : Hasil TTS ini akan disumbangkan untuk rumah pintar. Kami, yang rada-rada nggak konek, nggak perduli dan nggak tau apa maksudnya. Lalu... (saya tampilkan percakapan antara teman-teman saya dengan sebutan akrabnya supaya lebih gampang.

Uncle Joe (UJ) : "Eh, ini jawabannya briliant. Isi yuk!"
Utik : "Sapa yang punya spidol?"
Mura : "Eh, aku bawa" (membuka isi tasnya) "Nih, tapi warnanya coklat. Ga papa nih? Kan warna spidolnya item?"
Utik : "Ga papa. Tuh, ada yang pake spidol coklat." (sambil menunjuk jawaban berspidol coklat
UJ : "Yuk, isi." (bersemangat)
Mura : "Aku juga. Nomor ini jawabannya aku tau
Ayah : "Eh, disebelahnya ada banyak tanda tangannya. Tanda tangan yuk. Supaya pada tau kalo kita pernah ke sini. Espero gitu..."
UJ : "Oke." (sambil membubuhkan tanda tangannya dan menuliskan "Artis Hollywood" di bawahnya
Mura : "Aku juga." (ikutan tanda tangan)
Utik : "Aku juga mau." (ikutan juga)

Setelah puas bernarsis ria...
Ayah : "Eh, jalan-jalan yuk."
Iwed : "Sebentar. Aku juga mau ngisi."
Mpuk : "Iya. Nomor 171 masih kosong nih"

UJ, Ayah, Utik, dan Mura berjalan agak menjauh. Tiba-tiba Iwed datang
Iwed : "Temen-temen, kumpulin 5000 masing-masing anak donkz"
Utik : "Buat apaan?"
Iwed : "Buat bayar TTS itu. Soalnya tadi Bapak pemilik stannya marah sambil negur aku. Dia bilang kalo setiap ngisi satu jawaban harus bayar 5000."

Jderrrr!!! Duarrr!!!! Dorrr!!! Astagfirullah!! Ternyata yang dimaksud untuk rumah pintar itu ya ini. Menyumbang 5000 untuk setiap ngisi TTS. Akhirnya UJ dan Mura membayar jawaban yang sebelumnya udah dituliskan. Astaga...kami malu sekali. Lagipula di sebelah kanan dan kiri kami ada beberapa orang. Mereka senyam-senyum memandang kami. Maksud awal ingin membanggakan nama Espero, eh, ternyata malah bikin malu. Huhuhuhu.... -_- . Tapi, lumayan juga si UJ n Mura dapet notebook, pensil, dan majalah gratis. Alhamdulillah... Dan yang lebih menyenangkan lagi, kami masuk ke museum tanpa bayar. Hehehe....padahal anak sekolah lain yang datang agak siang disuruh bayar. Alhasil, kami melihat-lihat koleksi perangko, lukisan, uang lama, motor kuno, mesin ketik kuno, dll tanpa bayar!!! Horee!!! Hidup gratisan!!!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

0 comments:

Post a Comment