Sunday, February 8, 2009

Cara Ngawur Menghadapi Banjir : Pemikiran Frustasi Seorang Pengamat dan Penikmat Banjir

Assalamualaikum Wr. Wb.

Akhir-akhir ini sering tersiar kabar tentang banjir. Masalah klasik ini nggak pernah surut dan menjadi langganan tetap di Indonesia. Apalagi pas musim hujan seperti saat ini. Wuih, udah kayak kolam renang jumbo aja nih negeri kita. Semarang, kota tempat tinggal saya ini, nggak kalah dari Jakarta. Apanya? Ya, banjirnya lah. Memang nggak se-ekstrem ibukota yang tingginya sampai satu meter lebih sih. Mungkin ada juga yang tingginya sampai segitu tapi hanya karena nggak dipublikasikan saja jadi saya nggak tahu. Hehe... Tapi, yang namanya banjir ya tetap begitu. Dingin. Lembab. Dan yang pastinya BASAH! Banjir itu sama sekali nggak enak. Mau tingginya semeter lebih atau cuma semata kaki aja, yang namanya banjir tetep bikin kita nggak nyaman.

Ketika melihat berita banjir di televisi, saya mencoba membayangkan kalau misalnya saya ada di posisi mereka yang kena banjir. Rumah saya kemasukkan air yang tingginya nggak kalah sama kolam renang. Aliran listrik dan telepon terputus karena banjir. Alat-alat elektronik yang nggak sempat diamankan jadi rusak kemasukkan air, termasuk komputer kesayangan yang saya gunakan untuk menulis postingan ini. Buku-buku yang nggak saya sayang (baca : buku pelajaran) dan buku-buku yang amat saya sayangi (baca : komik) basah semua dan tintanya luntur. Sekolah diliburkan sementara (hore!!!). Tetangga-tetangga sebelah pada ngungsi di tempat yang lebih tinggi. Saya dan sekeluarga mau nggak mau juga ikutan ngungsi kayak mereka. Dan akhirnya, yang paling kejam dan mengerikan buat saya : pasokan komik ditunda sementara karena penerjemahnya kena banjir juga! Tidaaakkk!!!! (Tiba-tiba tersadar dari lamunan akibat kejedot monitor)


Fiuhh...Ya begitulah sekilas pemikiran saya yang terlalu didramatisir (baca : berlebihan) tentang banjir. Nah, coba deh, teman-teman ikut membayangkan juga kalau seandainya rumah teman-teman kena banjir (Ps : ingat, jangan terlalu berlebihan karena bisa menyebabkan halusinasi hingga susah tidur. Hehe! ). Sudah membayangkannya? Takut? Kalau begitu jangan khawatir karena Aura punya sedikit cara persiapan menghadapi banjir yang nggak bisa dibilang benar :

1. Belilah pelampung. Kalau perlu pelampung yang super besar atau perahu karet sekalian buat sekeluarga. Hal ini penting bagi teman-teman yang nggak bisa renang. Kalau pelampung, lebih bagus yang ada kepala bebeknya. Karena bila ada Tim SAR yang mencari, maka mudah ditemukan karena kuning dan mencolok.

2. Belajarlah berenang bagi yang belum bisa. Ini adalah salah satu poin yang krusial. Mengapa? Karena bila pelampung yang kita beli tadi bocor atau lupa dipompa, maka kita bisa menggunakan skill berenang kita. Boleh gaya apa saja. Katak, punggung, dada, atau bebas. Yang penting bukan gaya batu!

3. Buatlah catatan barang-barang penting yang harus diamankan. Misalnya komputer (biar ngeblog tetap jalan), buku-buku kesayangan, ijazah sekolah, dll. Jangan lewatkan satu barang pun sebelum kita menyesal.

4. Persiapkan barang-barang yang biasa dibawa saat berkemah dalam satu tas khusus. Misal tenda, selimut dan pakaian secukupnya. Ini berguna disaat kita berada di kamp pengungsian bila kita terpaksa mengungsi.

5. Isilah pulsa sebanyak-banyaknya. Karena bila banjir sudah tiba, maka sebagian besar penjual pulsa akan tutup. Selain itu, kita juga malas berenang untuk membeli. Oleh karena itu, belilah pulsa yang banyak untuk bertegur sapa dengan sanak saudara di kamp pengungsian yang lain.

6. Belilah lilin dan korek api yang banyak. Menurut insting dan perkiraan Aura, PLN akan memadamkan arus listrik. Sehingga suasana akan gelap dan dingin. Lilin yang bercahaya bisa memberikan kehangatan walau sementara.

7. Charge HP , Laptop dan Lampu Emergency yang kita punya mumpung PLN belum memadamkan arus listriknya. Karena meskipun HP kita sudah diisi pulsanya, percuma juga kalau batereinya habis. Mempersiapkan baterei cadangan juga berguna kalau-kalau kita terlalu asyik nelepon atau nge-games di kamp pengungsian.

Nah, ada 7 cara persiapan menghadapi banjir versi Aura. Bagi teman-teman yang punya cara-cara lain. Silakan saling berbagi dengan Aura.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

0 comments:

Post a Comment