Assalamualaikum Wr. Wb.
Entah kenapa selesai semesteran kemarin, saya mikir begini : ‘Kenapa ya buku pelajaran kok bentuknya nggak menarik banget. Isinya cuma tulisan-tulisan dan sesekali gambar. Kalau begini kan nggak enak buat belajar. Bikin bosen. Apalagi kalau dibaca berulang-ulang. Padahal kalau nggak dibaca terus nanti bisa lupa. Kalau udah lupa, nantinya nggak bisa ngerjain ulangan. Kalau nggak bisa ngerjain, nanti jelek nilainya. Kalau nilainya jelek, dimarahi ortu, Kalau... (Ah udah! kepanjangan!)’ Setelah itu saya mencoba untuk membandingkan dengan cerita novel atau komik. Nggak tau kenapa kok ya saya cepat ngeh sama isinya ya. Bahkan ada juga yang sampai hafal setiap detil ceritanya saking sukanya. Ckckck...
Itulah tema yang akan saya bahas. Kenapa otak lebih cepat merespon dan mengingat data yang berupa cerita daripada yang bukan. Dari buku Cara Baru Mengasah Otak dengan Asyik karangan David Gamon, Ph.D. dan Allen Bragdon yang saya baca, ternyata hal yang mempengaruhi hal ini adalah emosi. Terpicunya emosi bisa meningkatkan pembentukan ingatan. Dalam novel ataupun komik, kita terbawa oleh alur cerita yang disusun dengan emosi. Kita sebagai pembaca seolah-olah ikut dalam cerita itu. Kita jadi tidak merasa bosan dan menikmatinya, sampai-sampai kita mengerti dan ingat apa yang diceritakan. Contohnya nih, saya jadi tahu dan mengerti igo setelah saya membaca komik Hikaru No Go. Selain itu, pengetahuan saya tentang olahraga juga bertambah. Misal : basket lewat Slam Dunk, sepak bola lewat Whistle! dan american football lewat Eyeshield 21. Sewaktu pertama kali saya baca juga nggak paham. Tapi dengan penjelasan yang tidak berkesan menggurui dan menyenangkan lewat cerita, lama-lama saya jadi paham benar. Misal apa itu yang disebut Igo? Bagaimana aturan-aturannya? Bagaimana pengaturan nilainya? dan lain sebagainya. Selain itu, saya juga nggak merasa bosan untuk membacanya lagi. Bandingkan dengan buku pelajaran. Wuih, boro-boro diulang, baca sekali saja sudah bikin saya pusing dan ngantuk. Dan akhirnya menyerah untuk membacanya.
Saya kemudian membayangkan kalau saja lks olahraga saya diganti dengan novel atau komik yang berhubungan dengan olahraga. Jadi sewaktu mau semesteran guru saya bilang : ‘Ya, untuk bahan ukk pelajari komik ..., ...., dan ... ya.’ Hahahaha... nggak mungkin bangetlah. Kalau benar begitu, saya pasti langsung bisa paham daripada harus berulangkali baca lks tapi tetep nggak ngeh.
Sebenarnya kebiasaan malas baca buku pelajaran nggak baik juga sih. Saya membayangkan nanti kalau sudah kuliah, pasti akan berkutat dengan buku-buku tebal nan berat yang jumlahnya bejibun. Fuuhh... Dan tentunya, buku-buku itu nggak mungkin full color kan? (sambil membayangkan buku-buku full color dengan ilustrasi yang lucu nan imut yang sering dibaca anak-anak TK). Nah, inilah problem utamanya!
Dalam buku yang sama yang saya baca tadi, disebutkan pula beberapa cara yang dapat meningkatkan efektivitas belajar dan mengingat kita (mau bagi-bagi tips nih ceritanya) :
1. Membayangkan data yang dipelajari dan ingin diingat. Jadi bentuk visualnya gitu.
2. Belajar setelah makan. Penelitian membuktikan bahwa glukosa dapat meningkatkan ingatan, bahkan pada penderita Alzheimer.Ternyata benar juga nasihat yang mengatakan : makan dulu baru belajar (ini sih kebiasaan saya. Hehe...)
3. Memberikan sedikit tekanan pada diri. Disebutkan bahwa stres mengeluarkan hormon glukortisoid yang dalam kadar yang rendah dapat meningkatkan pembentukan ingatan jangka panjang. Tapi dalam kadar yang tinggi malah justru menghambat kita dalam mengingat. Karena itu, nggak ada salahnya juga kita berkoar-koar dalam hati : aku harus bisa!
4. Menghubungkan objek-objek data yang ingin diingat dengan merangkainya menjadi sebuah cerita. Seperti yang saya jelaskan di atas, cara ini cukup baik dan efektif. Akan tetapi, buatlah cerita yang lebih mengandung unsur emosi.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
whaaww... calon profesor nih tik...
ReplyDeletesaluud dah bahasannya kali ini.
tapi nih trik paling oke, belajarlah saat sebelum subuh [jam nya orang tahajud] disitulah smua ilmu bisa diserap, percaya ga? lakukan aja tik...
sukses buat d'tikung...
@ Ducky : Amin. Tapi rencananya nggak mau jadi profesor kok, Mbak. Hehe.. :D
ReplyDeleteOh ya, yang saya tulis diatas tuh menurut bukunya Mbak. Kalo menurut saya, saran Mbak emang paling oke. Ada temen yang bilang kalau itu nggak manjur. Tapi bagi saya manjur banget. Siiipp :)
yup setuju banget. belajar lebih gampang nyantol kalau yang kita pelajari tu menarik buat kita.
ReplyDeletesalam kenal ya...
hai tika datang ke blog saya ya dan kasih komentar kamu. makasih ya. apalagi kalo tika mau jadi follower aku duh ngarep.
ReplyDeletehttp://novel-cerita-indonesia.blogspot.com